Mengapa Harus Kurasakan Kemabali?


       Malam sunyi yang menyesakkan hati kini telah kurasakan kembali. Mata ini kembali menatapmu dengan tanpa berpikir. Darah ini yang mengalir dengan semakin derasnya memenuhi rongga rongga hatiku yang sepi. Rasanya tak kuat raga ini untuk beranjak dari tempatku saat ini. Benar benar terlena dengan suasana malam ini.

     Aku mengingatnya kembali, dan terlihat sangat jelas dalam anganku. Kebahagiaan yang telah sirna karenaku sendiri. Sekarang semuanya kembali tentangmu. Kembali tentangmu! iya, tapi bukan kembali tentang rasa ini. Namamu yang telah kuukir dalam hatiku. Dan tetap akan ada sampai kapanpun. Semua itu akan kembali terasa, kerinduan, kasih sayang, begitupun kebencian ketika aku melihatmu tertawa walaupun dengan ponsel yang kau mainkan.

      Kelopak ini berasa sangat sulit untuk kupejampakan. Ingin selalu memandangmu, tapi jiwa ini ingin menjaga jarak darimu. Jiwa ini terasa sesak sekali. Sesak dan tampak seperti ketika mendaki beribu ribu mdpl dengan suhu yang membekukan tanpa kehangatan. Suara tawamu itu semakin mengingatkanku.

     Aku sangat tidak menyangka aku menyayangimu hingga saat ini. Kau tau?! Aku ungkapkan seperti itu bukan berarti aku masih mencintaimu. Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku saat ini ketika aku memandang matamu. Aku tak tau, kata kata seperti itu muncul begitu saja dan tertuang begitu saja. Benih benih itu sebenarnya belum terbuang semua dengan kata kebencian yang pernah kulontarkan pada semua orang.

       Sedikit mengingat kembali. Kostum yang kau kenakan dengan malam yang sama seperti dulu, waktu yang sama seperti dulu, kau masih memandangku dengan senyum yang tersirat di wajah murnimu itu. Dengan setengah rembulan keoren orenan yang menyaksikan secuplik kenangan yang pernah membuatku bahagia. Tapi saat ini. Berjalan di depanku saja kau memalingkan wajahmu. Begitu hinakah aku dimatamu? Begitu kejamkah aku dimatamu? Sehingga kamu tak mau memandangku sedikitpun.

     Aku tak ingin memikirkanmu lagi. Tapi kupikir perasaan ini memaksaku kembali dan rasa kebencian yang juga menghalangiku. Aku sangat tak mengerti dengan perasaan yang benar benar kupikirkan saat ini. Dia yang sedang dengan kesibukannya disana, dan kamu yang sedang berada di depanku dan selalu memalingkan muka dariku.

     Ahh, rasanya sekarang aku dalam keadaan yang sulit. Mengapa kata "sayang" harus tersirat kembali pada jiwaku tentangnya yang telah membuatku seperti orang tak berguna yang selalu memikirkannya setiap hariku, setiap mimpi mimpi indahku. Ketakutanku kini semakin menjadi jadi, aku tak kuasa menahannya karna mata ini tak bisa berpaling darimu.

    Ketika dalam keadaan seperti ini, rasanya ingin selalu kukorbankan aktivitasku agar tak melihatmu. Aku benci saat saat seperti ini. Aku ingin segera terlelap dalam mimpi indahku melam ini. OPPPS!! Uda pagi ya ini. Sekarang pukul 02.11 WIB. Sebaiknya aku berkala dalam dunia mimpiku yang indah, daripada harus selalu ingin memandang wajahmu yang berseri itu tapi kau kasih pantatmu yang basi.

Opps, Sorry RUR :) I write again "about you"
 

FRIENDZONE


"Kisah yang benar benar menyakitiki hatiku"           

           Sebuah istilah yang saat ini fasih di lidah para remaja. Entah apa friendzone itu sesungguhnya. Banyak orang yang mengartikan berbeda dari  katanya hubungan pertemanan yang salah satu dari pihak mengatakan atau merasa di PHP (diberi harapan palsu) sampai yang kesalahpahaman tentang mengartikan hubungan pertemanan antar lawan jenis. Dan sebagian besar para remaja pernah mengalami hal tersebut. Lantas, apa makna friendzone sebenarnya?

        Mari kita simak kisah salah satu remaja yang mengakui bahwa dia telah terjebak ke dalam keadaan sulit ini “Friendzone” sebut saja dengan Nino. “Kata ini sudah menjadi biasa bagi saya” ujar Nino yang pernah terjebak dalam friendzone selama 1 tahun 2 bulan. Saat itu Nino berteman sangat dekat dengan teman ceweknya, sebut saja Nina. awal pertama bertemu, Nino sudah merasakan perasaan yang berbeda, tak seperti perasaannya ketika bersama dengan teman teman ceweknya. Nino mencoba mendekati Nina. Dengan berjalannya waktu Nino dan Nina pun menjadi sangat akrab, bahkan banyak orang yang memandang mereka itu sebagai sepasang kekasih. Nino pun senang dengan ungkapan dari orang orang tersebut. Tetapi Nina tidak menyadari selama ia berteman dengan Nino ada anggapan seperti itu dari orang lain, dan bahkan dia juga tidak menyadarinya kalau selama ini perhatian dan lainnya yang ia berikan kepada Nino itu membuat Nino BAPER dan mengira kalau Nina juga memiliki perasaan yang sama. Setelah mengetahuinya, Ninapun beranggapan biasa saja karena Nina juga sudah mencintai orang lain. Saat pertama kali Nino menyadari perasaan Nina yang tak sependapat dengan perasaannya, ia merasa ternyata selama mereka berteman, selama mereka berbagi canda, tawa, dan duka hanyalah sebatas teman biasa. Dihati Nina hanya ada orang yang dicintainya, bukan Nino. Awalnya Nino sedih sekali dengan kenyataan pahit itu. tapi bagaimana lagi, Nino mencoba keras untuk hanya menganggap Nina sebagai temannya saja. Tapi itu sulit sekali bagi Nino.

           Yah!! Seperti itulah Friendzone. Kesalahpahaman dari satu pihak dan juga bisa dibilang over care dari pihak lain yang membuat satu pihak itu menjadi BAPER dan menganggap yang berlebihan, atau bisa dikatakan tumbuh perasaan lain layaknya remaja berlawan jenis. Kalian pastinya sudah taulah yah apa itu baper (Bawa Perasaan).

           Sebagian orang, berkata kalau friendzone itu sama aja kayak PHP (Pemberi Harapan Palsu) sahabat kom. Itu salah, salah banget. PHP itu emang uda ada niatan dari hati sahabat kom. Nah kalau friendzone ini kan tidak ada niatan sama sekali buat mereka korban korbannya jadi kebawa perasaan. Dengan ketidak sengajaan mereka bertingkah seperti pacar, padahal sebenarnya mereka melakukan itu hanya untuk menunjukkan kasih sayangnya kepada teman atau sohibnya. Jadi kalian jangan sampai salah paham dengan mengartikan itu. apalagi para kaum wanita ini yang suka dikit dikit kebawa perasaan seperti saya ini hahhaha..

          Dua kata ini termasuk salah satu yang paling sering menyebabkan para remaja terjebak kedalam friendzone sahabat kom. Salah satu remaja cowok yang kita wawancarai, sebut saja dengan Udin mengatakan “Seorang cewek itu bisa terjebak friendzone karena kesalahannya sendiri, karena cewek itu terlalu baper dengan sikap cowok kepadanya” dan satu lagi yang kita wawancarai dari kaum cewek sebut saja dengan Putri mengatakan “yah memang kesalahan cewek itu sendiri lah yah karena kebaperan, tapi yang cowok juga salah. Sudah tau cewek itu suka baperan tapi kenapa masih bersikap kayak gitu kalau hanya menganggapnya sebagai teman”. Seperti itulah sahabat kom, dua pendapat yang berbeda dan dari kaum berbeda pula. Saya sendiri yah sahabat kom sebagai kaum cewek, saya merasakan hal yang sama dengan pendapat Putri hahahah. Begini sahabat kom, dari pendapat dua pihak tersebut kita bisa menyimpulkan apa sebenarnya penyebab terjadinya friendzone.

Sikap cowok atau cewek yang berlebihan.
            Jadi gini, sebaiknya kita bersikap biasa biasa sajalah yah. Jangan terlalu perhatian yang bikin bawa perasaan. Kalau main care carean yah biasa aja, nggak pakek yang berlebihan, apalagi melebihi seperti seorang kekasih. Jangan sampek teman kayak pacar. Nggak usa ikut ikutan yang kekinianlah. Karna ini menyangkut perasaan.

Kebawa Perasaan (BAPER)
            Yang satu ini, yang paling parah yang menyebabkan adanya friendzone. Banyak orang yang suka baper sahabat kom, cewek maupun cowok, dan apalagi dari kaum cewek. Cuman aja, kaum cowok pinter banget nyembunyiin kebaperannya, nggak kayak kaum cewek bisa dihitung.

           Friendzone itu nggak bagus loh sahabat kom. Banyak sekali dampak negative yang didapatkan oleh orang orang yang kejebak friendzone seperti ini. Sebagian besar dari mereka utamanya bagi para pelajar, nilai raportnya bisa turun, dikarenakan memikirkan hal bodoh seperti friendzone ini. Yang seperti ini sering kali terjadi. Kita bisa melihatnya secara langsung di sekitar kita. Selain nilai raport turun, bisa saja seseorang yang kejebak friendzone menjadi stress. Itu juga sering kali terjadi, bahkan bisa berakibat mulai dari bolos sekolah, tidur berkepanjangan, mogok makan, dan semua hal yang merugikan diri seseorang yang kejebak friendzone tersebut. Nah sahabat kom, utamanya bagi kaum remaja cewek nih. lebih baik, kita mulai belajar nih untuk mengendalikan sikap kita, kita juga harus belajar mengendalikan perasaan kita, kurangi kebaperan, dan bersikap lebih dewasa lagi.

          Selain itu tadi, friendzone juga dapat membuat tali pertemanan menjadi putus loh sahabat kom. Kenapa kok bisa begitu? Gini sahabat kom. ada sebuah cerita dari salah satu remaja, sebut saja dengan Udin. Udin ini pernah membuat orang terjebak kedalam friendzone sahabat kom, dia mencoba memberi tahu tentang perasaannya yang sebenarnya. Tapi dari pihak cewek keras kepala dan tidak mau terima. Si cewek mencari tau kenapa si Udin tidak menyukainya, eh diperjalanan si cewek itu sedang berusaha sampai membuat si Udin menjadi ilfeel terhadap si cewek. Si Udin langsung memperjelas sendiri dan menyuruh si cewek untuk pergi dari kehidupannya. Alasan dari si Udin sendiri itu karna kasihan pada si cewek sahabat kom, ben nggak sakit karnanya terus, ben nggak buang buang waktu untuk mencari sesuatu yang menurutnya tidak penting itu. Kejam banget yah ceritanya. Kalian jangan sampek ngalamin yang kayak gini yah sahabat kom. Dijaga baik baik tuh hatinya, perasaannya, sikapnyapun juga harus dijaga. Okay!!

        Kami punya sedikit tips untuk menghindar dari friendzone ini sahabat kom, ada ada aja lah sahabat kom, semoga bermanfaat buat kalian. Dan kalau kalian mau, bisa pakai tips ini kok. Asal niat beneran.

Untuk kaum remaja cewek
          Gini sahabat kom, kita inikan cewek. Mih baiknya gih kita nggak usah pakek temenan sama cowok deh, yah temen sekedar temen biasa aja. Nggak usa yang over over gitu. Lagian kita kita inikan masa masa pubertas sahabat kom. Jadi mih baiknya kita jaga diri dengan baik baik. Toh, dalam islam jugakan tidak diperbolehkan selain yang muhrimnya J.

Untuk kaum remaja cowok
            Coba deh, kalian mengerti sedikitlah ya. Sebagai kaum cowok kalian musti kudu pinter pinter jaga perasaan kaum cewek, walaupun mereka bukan apa apa kalian, walaupun hanya sekedar teman biasa. Jangan sekali sekali mainin perasaan cewek yah sahabat kom kaum remaja cowok.


       Di dunia ini memang tidak bisa semau kita sahabat kom. Bisa seneng seneng terus. Perasaan terus dibales. Jalan hidup cerita kita sudah diatur oleh yang kuasa sahabat kom. Yang kuasalah yang membolak balikkan hati manusia J. Kalau kalian yang uda terlanjur kejebak friendzone, yang sabar yahh. Keep strong and fighting!! Dan yakinlah, setelah hujan pasti pelangi datang. Dunia selalu berputar kok, nggak selamanya kita berada di bawah bagi para korban friendzone ;) 
 

Ketakutanku Karena Bahagiaku


               Ketika dalam keadaan seperti ini, hatiku ingin menjerit. Canda tawa dan apapun yang kalian lakukan tetap tak bisa mengisi kesunyianku. Hanya kebahagiaan sesaat yang kudapatkan. Dan setelah itu semuanya terasa hampa.

               Aku sangat berterima kasih kepada kalian teman temanku yang membuatku tertawa. Tetapi dibalik semua itu ada kegelapan, kesesakan, yang menyelimutiku ketika aku sedang tertawa lepas bersama kalian, yang tak bisa membuatku benar benar bahagia.

                Mungkin ini semua juga karena kesalahanku, karna aku tak bisa lebih memahami keinginan orang tuaku. Aku juga sedikit tau, kalau mereka melakukan itu semua mungkin karena untuk kebaikanku sendiri. Tapi kupikir cara mereka itu salah! Dengan sukanya mereka menuduhku yang tidak tidak. Aku tau kepercayaan mereka terhadapku sudah pudar sejak 2 tahun lalu ketika aku mencoba pergi ke suatu tempat (Solokuro, ngunjungi kakak2 DG) tanpa izin dari mereka. Dengan sikap mereka seperti itu, sangat membuatku terkekang. Rasanya hidupku sudah maya.

              Larangan! Itu adalah hal yang paling kubenci. Aku tidak ingin semauku sendiri. Aku juga masih butuh bimbingan, masih butuh arahan dari mereka. Aku hanya meminta kepada mereka untuk mengerti kondisiku, untuk mengerti keadaanku, posisiku, disetiap kegiatan yang kuikuti. Apa yang mereka pikirkan tentang perasaanku? Apa mereka tidak pernah kasihan ketika aku hanya bisa duduk dirumah sedangkan teman temanku berkumpul berbagi ilmu dan pengalaman. Apa mereka tidak pernah berfikir positif tentangku. Allah..

                Mengapa mereka lebih percaya terhadap perkataan orang lain daripada perkataanku sendiri. Mengapa mereka selalu melontarkan kata kata yang menyakiti perasaan anak orang lain yang membuat perasaan anaknya ini lebih terlukai? Jika mereka ingin anaknya tak diperlakukan seperti itu. kumohon buatlah mereka mengerti dengan apa yang kuinginkan.

              "Ya Rabb.. Aku hanya ingin membuat mereka bahagia dan tak ingin menyakiti perasaan mereka. Aku juga ingin bahagia seperti teman temanku. Jangan biarkan ketakutanku ini selalu melanda dalam diriku ya Rabb. Terangkanlah jiwa dan raga hambamu ini. luaskanlah hati dan pikiran hamba. Berikan kebahagiaan yang yang tak merugikan siapapun, yang tak merugikan teman teman hamba, terutama orang tua hambamu ini ya Rabb.."


               Jangan biarkan renungku berujung dalam kebahagiaan semata. Teman teman yang selalu berada disampingku. Buatlah mereka bahagia. Kau telah menaburkan benih kebahagiaan itu,  lepaskanlah, tumbuhkanlah benih itu agar menjadi kebahagiaan yang sesungguhnya. Buanglah rasa ketakutan yang menyelimuti diriku. Agar aku lebih bisa merasakan bagaimana indahnya dunia ini.

Kebersamaan semalam bersama tmn tmn, aku bahagia kok, bener bener bahagia :)
"Tren Cave Have Story"


 

My Big Smile

           sumber img :incredimail.com

            “Kemarin, hari yang penuh dengan pelangi 24 April 2016.” Semenjak beranjak dari ranjang pukul 17.00 WIB sampai sekarang aku tidak bisa berhenti tersenyum karna nya. Senyum nya yang selalu mengikutiku. Membawa kebahagiaan dalam diriku. Duduk di teras rumah samping, mengingat beberapa menit aktivitas yang kulakukan kemarin pagi.

               Persami SNESATULA 2016 sangat memberikan kebahagiaan yang tak bisa dirasakan orang lain selain diriku. Hahay! Serasa kebahagiaan saat itu hanya milikku. I am so happy. Teman yang begitu menyenangkan dan sang idaman yang selalu membuatku merasa nyaman, DIA!. Walaupun tak setiap waktu kita jumpa dan saling melempar kata. Berada di tempat yang sama. Itu saja sudah membuatku bahagia.

            Untuk beberapa menit yang paling special saat kemarin pagi. Ketika aku dengan susahnya menutup mataku karna celoteh kawan kawan yang membuatku ingin tertawa “tapi bibir ini sudah rentan untuk bergerak”. Saat itu sudah pukul 04.00. Aku masih tidak bisa menutup mataku hingga aku bisa meliriknya dengan tersenyum. Kemudian aku tertidur dan tak mengingat apapun. Pukul 05.00 aku kembali membuka mataku sedangkan kawan kawan masih ngorok ngorok semua. Masih setengah sadar aku mencoba untuk duduk. Saat itu aku sangat terkejut ketika aku melihat sebuah JB berada dalam pangkuanku. Sedikit kulirik dia, tapi dia tertidur lelap.

              Perasaan bahagia menyambutku saat aku terbangun dari mimpi indahku. Kupikir aku tidur sudah berjam jam, ternyata sesuai laporan. Hanya beberapa menit setelah dia mengenakan JBnya untukku. Saat itu dia benar benar bertingkah seperti abi J

                Rasanya sulit bener ngluarin kata kata yang ada dibenakku. Karna semuanya tertutup bunga bunga kebahagian yang dia taburkan kemarin pagi. Mengingat tanggung jawab yg dia berikan pada kegiatan kemarin. Rasanya tak bisa diungkapkan dengan kata kata. Dia kembali membuatku jatuh hati. Wkwkwk, benar benar jatuh hati.


             Cukup yah ceritaku. Aku tak kuasa menulisnya karna saking bahagianya. Hahay, maafkan kealayan saya sob ^^

Noh, Abadikan Moment. yang cewek satunya lagi pegang camera :D

 

Tentangmu Saat Ini


Semuanya sudah beranjak kembali. Mengikuti langkahku, dengan derasnya kesetiaan yang selalu menghantuiku. Perasaan yang masih terombang ambing oleh waktu yang memaksaku untuk selalu memberikanmu kasih sayang dan kebahagiaan.

Tentang berfikir lebih dewasa, Itu tak mudah bagiku. Masih sangat sulit untuk mempersatuhkan antara pikiran dan perasaan “isi hati”. Bukan karena aku yang tak ingin kamu kembali hadir dalam kehidupanku. Bayang bayang kebencian dan ketakutan akan masih mengikutiku sejak semua itu berakhir. Karenamu yang mengambil keputusan dengan nafas keras dan panas.

Bukan masalah takut untuk memulainya kembali. Tapi aku tak ingin! Jujur, dalam keheningan jiwa ini selalu mengatakan untuk ingin bersamamu dan berada disampingmu. Apalah daya jika Tuhan tak kuasa. Mungkin merekalah perantaranya, dan akupun tak ingin selalu merunduk dibalik semak belukar hanya untuk sembunyi darimu.

Perasaan ini tak untuk dimainkan. Begitupun dengan perasaanmu. Samasekali aku tak ingin melukaimu, untuk keberapa kalinya mungkin sudah tidak bisa dihitung. Aku hanya ingin menebus semua derita yang pernah tak sengaja ku berikan padamu. Derita yang mungkin itu juga karenamu. Karnamu yang belum bisa menancapkan kepercayaanmu terhadapku.

Bagaimana bisa kulupa. Dimana, kapan, dan bagaimana saat kita memulainya dulu. Bagaimana saat kau benar benar melukai hatiku dan menaburkan duri hitam pada diriku. Dan bagaimana saat kau mulai menjauhiku. Saat itu semuanya terasa menyakitkan ketika kucoba membuang satu persatu duri itu. dan mulai memberi obat pada luka itu.

Saat ini aku sangat berharap padamu agar kau tak berfikir seperti dulu. Mungkin kamu kini lebih dewasa. Lebih mengerti bagaimana hal yang baik dan tidak baik. Dan lebih bisa memahami perasaan orang yang kamu sayangi.

Setelah semuanya terjadi aku hanya bisa melambaikan tangan sambil tersenyum dengan tak menoleh kebelakang. Terus melangkah kedepan dengan kamu berada disampingku. Membawa kebahagiaan, menancapkan kepercayaan. Dan membuktikan kepada orang orang yang tak menyukai keinginanku. Bahwa kita tak lagi seperti yang dulu. Kita yang lebih dewasa, kita yang lebih menghormati orang orang yang kita sayang. {Keluarga, Teman, Diri kita sendiri} J

“Barakallah yaa habibii”
 

Kau yang Tak Lagi Mengenalku


“Bahagia itu sederhana, ketika aku bisa melihat kamu tertawa
dan ketika aku bisa mengukir namamu disana”

            Kalimat yang pernah aku ucapkan padamu, kata demi kata keluar dari dalam lubuk hatiku. Saat itu, hatiku sangat rapuh. Di sela-sela itu kamu membuat hatiku terasa penuh. Penuh dengan dirimu. Penuh dengan warna pelangimu. Penuh dengan setiap tatapanmu, senyumanmu, dan semua yang ada pada dirimu. Semua itu membuatku hanyut dalam perasaan yang paling dalam yang pernah aku rasakan.
           
            Ketika pertama bertemu, tak pernah kubayangkan. Tak pernah aku angankan dirimu dalam pandanganku. Dalam pandanganku kamu hanyalah sesosok kaum adam yang berada di depanku saat itu. yang terlihat sempurna karena kecerdasanmu. Caramu menatapku, caramu berbicara denganku, bak seorang malaikat yang menguji keimanan sang hawa. Aku hanya merasa kagum saat itu, hanya sedikit kata yang keluar dari mulutku tentangmu. “aku ingin berteman” kalimat pertama yang keluar dariku tentangmu, masih tampak nan jelas dalam benakku. Jujur, aku sangat menyukai kaum adam yang cerdas.

            Waktu demi waktu telah kulalui dengan chat bersamamu setelah pertemuan itu. penuh dengan canda dan tawa. Keinginanku telah terpenuhi olehmu “kamu sekarang menjadi temanku”. Banyak sekali yang tak menyukai ketika aku berteman denganmu. Aku tak pedulikan itu sama sekali. Aku abaikan semua argument buruk tentangmu. Di luar sana, banyak kaum hawa yang menggunjingku karna pertemananku denganmu, entah apa sebabnya. Aku tak memperdulikannya, karna kamu telah membuatku percaya diri. Seakan kamu memang benar-benar temanku dan membela diriku. Seketika itu, kamu memenuhi pikiranku. Hingga kepercayaanku terhadap teman-temanku terkalahkan oleh setiap pintahmu. Aku sangat mempercayaimu. Walaupun tak sering kita tukar suara dengan pandang mata. Itu tak menjadi masalah bagiku. Setiap hari aku bisa memandangmu, tersenyum, tertawa, makan, kerja, setiap aktivitasmu. Itu semua sudah cukup bagiku.

            Saat aliran darah ini mulai memenuhi hati. Perasaanpun terganti. Aku sangat takut, aku sangat takut kehilanganmu saat itu. Perasaan itu selalu menghantuiku. Hingga saat itu, kamu mulai hadir dalam setiap mimpiku. Selalu ada dalam anganku. Tertancap pada benakku, hanya namamu. Ohhh, perasaan itu membuatku menangis, membuat hatiku selalu ingin menjerit ketika bertemu denganmu. membuatku semakin merasa takut kehilanganmu. Aku tak pernah berfikir semuanya menjadi berubah seperti ini, aku hanya ingin berteman. Semuanya kini telah berubah.
            Pikiranku terbalik 180°, pikiranku terhadapmu sebagai teman telah berubah. Kini aku mulai ingin memilikimu, mulai ingin selalu bersamamu, tak ingin orang lain mendekatimu. Aku memendam perasaan ini sendiri. Sampai ketika kamu bertanya kepadaku tentang perasaanku. Aku tak menyalahkanmu!! Saat kamu bertanya seperti itu, pikirku malayang tinggi, detak jantungku serasa berhenti, mulut ini menjadi bisu, telingapun menjadi tuli. Lambat laun, kuceritakan semua yang aku pikirkan, yang aku rasakan kepadamu, semua isi hatiku. Aku bercerita semuanya. Kepadamu!! KARNA KAMU BERTANYA!! Ketika kamu hanya menjawab dengan senyum manismu “J”. Sayap cinta ini terasa perih, dengan sedikit goresan luka karna senyummu itu, aku masih bisa terbang dengan terbata-bata. Dan apa yang kamu lakukan?? Kamu hanya memandangku, dan tak membantuku. Membiarkanku terbang sendiri dengan sayap yang kamu lukai.

            Walaupun hanya dengan senyum manismu itu, tak pernah mengubah pikirku, tak pernah mengubah semua anganku. Senyumanmu yang sedikit menyakitkan itu, membangkitkan semangatku untuk mendapatkan keinginanku. Aku tau perasaan kamu tak seperti perasaanku. Duniamu, sangatlah berbeda dengan duniaku. Cinta bagimu hanyalah untuk penyemangat, untuk hiburan semata ketika kamu letih dengan mata kuliahmu. Aku sudah tau alasanmu seperti itu. lagi-lagi, sihir apa yang kamu lakukan padaku? Aku masih tetap membelamu, mengabaikan teman-temanku. Bahkan jiwa ini semakin kuat untuk ingin memilikimu.

            Terbangku sudah sangat tinggi untuk memilikimu. Aku sangat ingin tau lebih dalam tentangmu. Kudekati semua orang-orang yang dekat denganmu. Tak ada maksud lain diriku, aku hanya ingin mengetahui kabarmu, keadaanmu, apapun itu tentangmu. Saat aku menoleh sedikit kebelakang, aku tak tau ternyata selama ini kamu berada dibelakangku, melihatku. Subhanallah! Betapa senangnya hatiku mengetahui kamu berada dibelakangku. Pikiranku semuanya dipenuhi dengan pelangi keberadaanmu. Hidupku, rasanyaa bahagiaa, serasa terbang di padang awan untuk selamanya, dan tak berpikir apakah aku akan lelah karna kebahagiaan atau aku akan sakit karna kelelahan.

            Ketika kamu menyentuhku, menyentuh sebelah sayapku dengan membisu. Rasa deg-degan, semuanya, hadir dalam benakku. “Aku takut kehilanganmu, aku takut kamu membenciku karna aku terlalu over alay memikirkanmu dan ingin memilikimu” pikirku. Aku mencoba membuang jauh-jauh pikiranku yang seperti itu. aku hanya berusaha meikirkan “life is choose”. Jadi itu semua hakku. Tapi pikiranku sangat banyak tentangmu yang, dan semua berlawanan dengan hatiku. Entah kenapa semua pikirku bisa jadi begini. Mungkin karena kamu hanya membisu kepadaku.

            Berjalannya waktu. Aku merasa terabaikan olehmu. Sedikit rasa benci timbul dalam benakku. Aku langsung saja memblokir semua sosmed yang berhubungan denganmu, DC BBMmu, dan hapus semua memori tentangmu. Setelah beberapa hari aku tak tutur sapa denganmu, aku merasa merindukanmu. Dan itu sangat sakit rasannya. Aku beretekad untuk menghubungimu, ku unblok salah satu sosmedmu. Tak kusangka kamu masih menjawabku. Pelangi itupun muncul kembali. Setelah beberapa percakapan, tak pernah kusangka ada segrombol awan hitam dengan kilatnya yang tiba-tiba menghancurkan pelangi itu. Dirimu!! Tak kusangka kamu akan mengirim message seperti itu. Kamu menuduhku mengintimidasi orang-orang yang dekat denganmu. Aku sangat tertekan dengan messagemu, aku masih tak tau apa yang kamu maksud. Aku mendekati mereka hanya karna ingin tau keadaanmu. Apa yang ada dalam pikirmu?? Heyyy, kamuuu. Aku juga tak pernah memaksamu untuk mengerti perasaanku. Untuk membalas perasaanku. Kenapa kamu menuduhku seperti itu??


            Menyesal?? Tidak sama sekali. Aku bisa berteman denganmu, berbagi canda tawa, mengalami konflik seperti itu. Udah cukup senang, karna aku pernah menjadi salah satu temanmu. Yahhh, aku sedikit kecewa aja kamu tidak memberitahuku apa alasanmu itu sampai sekarang. kamu hilang begitu saja. Semudah pelangi yang terhapus oleh awan hitam.