Mengapa Harus Kurasakan Kemabali?


       Malam sunyi yang menyesakkan hati kini telah kurasakan kembali. Mata ini kembali menatapmu dengan tanpa berpikir. Darah ini yang mengalir dengan semakin derasnya memenuhi rongga rongga hatiku yang sepi. Rasanya tak kuat raga ini untuk beranjak dari tempatku saat ini. Benar benar terlena dengan suasana malam ini.

     Aku mengingatnya kembali, dan terlihat sangat jelas dalam anganku. Kebahagiaan yang telah sirna karenaku sendiri. Sekarang semuanya kembali tentangmu. Kembali tentangmu! iya, tapi bukan kembali tentang rasa ini. Namamu yang telah kuukir dalam hatiku. Dan tetap akan ada sampai kapanpun. Semua itu akan kembali terasa, kerinduan, kasih sayang, begitupun kebencian ketika aku melihatmu tertawa walaupun dengan ponsel yang kau mainkan.

      Kelopak ini berasa sangat sulit untuk kupejampakan. Ingin selalu memandangmu, tapi jiwa ini ingin menjaga jarak darimu. Jiwa ini terasa sesak sekali. Sesak dan tampak seperti ketika mendaki beribu ribu mdpl dengan suhu yang membekukan tanpa kehangatan. Suara tawamu itu semakin mengingatkanku.

     Aku sangat tidak menyangka aku menyayangimu hingga saat ini. Kau tau?! Aku ungkapkan seperti itu bukan berarti aku masih mencintaimu. Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku saat ini ketika aku memandang matamu. Aku tak tau, kata kata seperti itu muncul begitu saja dan tertuang begitu saja. Benih benih itu sebenarnya belum terbuang semua dengan kata kebencian yang pernah kulontarkan pada semua orang.

       Sedikit mengingat kembali. Kostum yang kau kenakan dengan malam yang sama seperti dulu, waktu yang sama seperti dulu, kau masih memandangku dengan senyum yang tersirat di wajah murnimu itu. Dengan setengah rembulan keoren orenan yang menyaksikan secuplik kenangan yang pernah membuatku bahagia. Tapi saat ini. Berjalan di depanku saja kau memalingkan wajahmu. Begitu hinakah aku dimatamu? Begitu kejamkah aku dimatamu? Sehingga kamu tak mau memandangku sedikitpun.

     Aku tak ingin memikirkanmu lagi. Tapi kupikir perasaan ini memaksaku kembali dan rasa kebencian yang juga menghalangiku. Aku sangat tak mengerti dengan perasaan yang benar benar kupikirkan saat ini. Dia yang sedang dengan kesibukannya disana, dan kamu yang sedang berada di depanku dan selalu memalingkan muka dariku.

     Ahh, rasanya sekarang aku dalam keadaan yang sulit. Mengapa kata "sayang" harus tersirat kembali pada jiwaku tentangnya yang telah membuatku seperti orang tak berguna yang selalu memikirkannya setiap hariku, setiap mimpi mimpi indahku. Ketakutanku kini semakin menjadi jadi, aku tak kuasa menahannya karna mata ini tak bisa berpaling darimu.

    Ketika dalam keadaan seperti ini, rasanya ingin selalu kukorbankan aktivitasku agar tak melihatmu. Aku benci saat saat seperti ini. Aku ingin segera terlelap dalam mimpi indahku melam ini. OPPPS!! Uda pagi ya ini. Sekarang pukul 02.11 WIB. Sebaiknya aku berkala dalam dunia mimpiku yang indah, daripada harus selalu ingin memandang wajahmu yang berseri itu tapi kau kasih pantatmu yang basi.

Opps, Sorry RUR :) I write again "about you"
 

0 komentar:

Posting Komentar